Buku ini menceritakan perjalanan Bapak Habibie, dari semasa beliau kecil sampai sekarang ini. Bagaimana beliau bisa menjadi orang besar tidak hanya didalam negeri maupun luar negeri, dasar perjalanan beliau yang membuatnya pernah menjadi presiden Indonesia yang III. Dan membuat beliau dikenal di dunia.
Ada beberapa hal yang saya ambil setelah saya membaca buku ini, yang pertama bagaimana buku ini mengatakan bahwa haruslah pergunakan “Otak bukan Dengkul”. Maksudnya adalah bagaimana kita bisa mengontrol atau bahkan memikirkan terlebih dahulu tindakan yang akan kita lakukan sebelum kita bertindak, beliau selalu memikirkan apa yang terlebih dahulu dilakukan daripada untuk melakukan sesuatu baru memikirkannya.
Didalam buku ini juga mengatakan “Selalu berpegang pada yang benar”. Beliau berpegang teguh pada kata – kata ini yang merupakan prinsip dalam hidupnya. Beberapa orang mungkin tidak dapat bisa seperti beliaua yang berpegang teguh pada yang benar, mungkin karena beberapa factor kebenaran bisa digantikan. Tetapi beliau tidak seperti itu, hal ini yang membuat saya salut atau sangat respect kepada beliau.
Dan satu hal lagi yang mungkin bisa memacu kita sebagai mahasiswa untuk terus dan bisa maju yaitu karena buku ini mengatakan bahwa beliau “Tengelam dalam dunia ilmu sejak beliau kecil”. Disini saya berpikir bahwa setiap orang bisa atau dapat seperti beliau, karena sejak kecil pun kita sudah diberi ilmu formal maupun informal. Tidak ada alasan untuk kita mengeluh tidak dapat seperti beliau, beliau memiliki tekad dan keinginan yang kuat dan tiak pernah meyerah untuk berhasil. Dasar seperti ini yang membuat beliau berhasil dalam hidupnya dan menjadi orang yang sukses.
Semua punya kesempatan yang sama namun terkadang kita tidak pernah menyadari akan akdanya kesempatan itu. Teliti diri kita sendiri dan liat potensi yang kita punya, dari buku itu mengajarkan untuk setiap orang tidak menyerah dan ekun untuk mencapai sesuatu dalam hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar