Selasa, 10 Mei 2011

BI. Ancaman Ledakan Penduduk di Indonesia


Indonesia merupakan negara berkembang yang jumlah penduduknya bisa terbilang sangatlah banyak. Banyaknya jumlah penduduk di indonesia didasari karena jumlah reproduksi  penduduk atau tingkat kehamilan yang cukup tinggi. Sebuah surat kabar menyatakan bahwa Jumlah penduduk Indonesia pada  2019 bisa mencapai atau menyentuh angka 300 juta jiwa, jika pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) tidak berjalan dengan baik. "Tanpa KB jelas 10 tahun mendatang penduduk Indonesia akan mencapai 300 juta," kata Direktur Kelangsungan Hidup Ibu Bayi dan Anak (Kahiba) BKKBN Pusat, Wicaksono pada acara peringatan Harganas ke-16 Provinsi Bengkulu di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.
  
Penduduk Indonesia sekarang saja sudah mencapai 250 juta, diperkirakan 10 tahun mendapatang akan bertambah sebanyak 50 juta, karena setiap tahun sebanyak lima juta bayi lahir di Indonesia. Menurut dia, kini kalangan pemimpin bangsa Indonesia sangat prihatin atas bakal terjadinya ledakan penduduk kedua yang sangat memberatkan  Indonesia dengan tingkat kemiskinan penduduk masih tinggi.
  
"Makanya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mencanangkan revitalisasi program KB pada Harganas di Ambon. Pencanangan itu ungkapan keprihatinan yang luar biasa. Makanya sekarang para Gubernur se-Indonesia ikut bekerja keras menyukseskan program KB," katanya. Siapapun yang memiliki perhatian terhadap masalah-masalah kependudukan dan KB, katanya, pasti akan mendapatkan perhatian sepatutnya dari pemerintah sesuai dengan peran dan bhakti yang diberikan.
  
"Contohnya Bupati Kepahiang, Bando Amin dan Ketua TP PKK Kepahiang, Ice Bando Amin hari ini  mendapatkan penghargaan tertinggi dibidang KB dari Presiden SBY berupa Manggala Karya Kencana (MKK), yang diserahkan Gubernur Bengkulu, Agusrin M Najamuddin atas nama presiden," katanya.
  
Berbicara tentang Bengkulu, menurutnya, Provinsi Bengkulu nomor satu dalam peserta KB aktif. Khusus Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Kepahiang terbaik menjalankan program KB. "Mudah-mudahan kegiatan ini dapat ditularkan kepada kabupaten kabupaten lain di daerah ini," katanya.
  
Sementara itu, Bupati Kepahiang Bando Amin Ciwi Kader mengatakan, Harganas yang selama ini diselenggarakan setiap 29 Juni merupakan kesempatan untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga. Salah satu kegiatan Harganas yang tak boleh absen meningkatkan pelayanan KB dan kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat terutama untuk menurunkan pertumbuhan penduduk dan meningkatkan keluarga sehat.
  
Pada Harganas tingkat Provinsi Bengkulu yang dipusatkan di Kepahiang, juga dihadiri Gubernur Bengkulu, Agusrin M Najamuddin, Ketua TP PKK Provinsi Bengkulu, Ny Diah Nuriyanti Agusrin, serta para bupati/wali kota.


Courtesy : Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar