Senin, 31 Oktober 2011

Konflik


Apa yang dimaksud konflik?
Menurut Johan Galtung konflik adalah benturan fisik dan verbal dimana akan muncul penghancuran, sekumpulan permasalahan yang menghasilkan penyelesaian yang merupakan penciptaan baru.
Menurut saya konflik adalah suatu keadaan, dimana seseorang maupun kelompok yang mempunyai pemikiran yang berbeda, sehingga menimbulkan terjadinya suatu kesalahpahaman yang kemudian ditanggapi oleh sebagian besar orang sebagai ketidaksetujuan akan suatu keputusan yang menyebabkan terjadinya keributan didalam sebuah kelompok atau pun diluar kelompok  (individu – individu)(individu – kelompok)

Contoh Kasus:

Kompas.com
PADANG, RABU-Pemko Padang dan Pemprov Sumbar berjanji akan memediasi konflik antara 200 buruh dan pimpinan PT Asia Biscuit, Padang.
Janji itu disampaikan setelah 200 orang buruh menggelar demo di Kantor Dinas Tenaga Kerja Padang dan Sumatera Barat, Rabu (20/2). Zul Evi Astar, kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Barat, mengatakan pihaknya akan segera bertemu dengan pimpinan perusahaan untuk mengklarifikasi tuntutan buruh, yakni kejelasan nasib perusahaan dan para buruh.
Sejumlah 200 buruh yang berdemo ini juga menolak pemberian uang pesangon 15 persen dari total gaji dan masa kerja. Sejumlah 300 orang buruh lain di perusahaan itu sebelumnya sudah menerima uang pesangon.(ART)


Analisis:

Kejadian seperti ini sudah tidak asing lagi di indonesia, banyak berita yang terkait dalam  kondisi seperti ini. Menurut saya dalam menjalankan suatu perusahaan adakalanya pasang surut dalam berusaha, manager perusahaan seharusnya sudah memikirkan apa yang akan terjadi pada suatu perusahaan di kemudian hari (forecasting). Sehingga kejadian seperti ini tidak harus terjadi . Sangat merugikan bagi para buruh. Penanganan denagn cara mediasi memang merupaka salah satu contoh mengatasi konflik tapi semoga dari kejadian seperti ini banayak perusahaan dapat belajar untuk lebih baik.







Sumber :
http://www.docstoc.com/docs/31341391/Teori-Konflik
www.kompas.com
www.google.com

Senin, 17 Oktober 2011

CSR

Apa yang dimaksud dengan CSR atau Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab social?


Tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu bentuk perusahaan pengaturan diri diintegrasikan ke dalam model bisnis. (CSR, juga disebut hati nurani perusahaan, corporate citizenship, kinerja sosial, atau bisnis yang bertanggung jawab berkelanjutan) Kebijakan CSR berfungsi sebagai mekanisme built-in, mengatur diri sendiri dimana bisnis memonitor dan memastikan kepatuhan aktif dengan semangat hukum, standar etika, dan norma-norma internasional.

Adapun tujuan dari CSR adalah untuk merangkul tanggung jawab atas tindakan perusahaan dan mendorong dampak positif melalui kegiatan terhadap lingkungan, konsumen, karyawan, masyarakat, stakeholder dan semua anggota lain dari ruang publik. Selanjutnya, CSR yang berfokus pada bisnis secara proaktif akan mempromosikan kepentingan publik (PI) dengan mendorong pertumbuhan dan pengembangan masyarakat, dan secara sukarela menghilangkan praktek-praktek yang merugikan ruang publik, terlepas dari legalitas. CSR sengaja dimasukkannya PI dalam proses pembuatan keputusan perusahaan, yang merupakan bisnis inti dari perusahaan atau perusahaan, dan menghormati dari triple bottom line: orang, planet, dan keuntungan.

Sejarah CSR

The "tanggung jawab sosial perusahaan" istilah datang ke umum digunakan pada 1960-an dan awal 1970-an, setelah perusahaan multinasional banyak terbentuk. Stakeholder panjang, yang berarti mereka pada siapa aktivitas organisasi memiliki dampak, digunakan untuk menggambarkan pemilik perusahaan pemegang saham luar sebagai akibat dari sebuah buku berpengaruh oleh R. Edward Freeman, manajemen strategis: suatu pendekatan stakeholder pada tahun 1984 [2] Para pendukung berdebat. bahwa perusahaan membuat keuntungan jangka yang lebih panjang dengan mengoperasikan dengan perspektif, sementara kritikus berpendapat bahwa CSR mengalihkan perhatian dari peran ekonomi bisnis. Lainnya berpendapat CSR hanyalah etalase, atau upaya untuk mendahului peran pemerintah sebagai pengawas atas perusahaan multinasional yang kuat.

CSR berjudul untuk membantu misi organisasi serta panduan untuk apa perusahaan berdiri dan akan menjunjung tinggi kepada konsumen. Pengembangan etika bisnis adalah salah satu bentuk etika terapan yang meneliti prinsip-prinsip etika dan masalah moral atau etika yang dapat timbul dalam lingkungan bisnis. ISO 26000 adalah standar internasional yang diakui untuk CSR. Organisasi sektor publik (PBB misalnya) mematuhi triple bottom line (TBL). Hal ini diterima secara luas bahwa CSR menganut prinsip yang sama tetapi dengan tidak ada tindakan formal undang-undang. PBB telah mengembangkan Prinsip Investasi Bertanggung jawab sebagai pedoman bagi investasi entitas.


Contoh Perusahaan yang menerapkan CSR.


Riset dan penelitian menunjukkan, bahwa praktik CSR yang dilakukan perusahaan, kini tidak hanya sekedar mencegah risiko reputasi saja, melainkan berpeluang dalam membangun pertumbuhan (growth). Sebuah studi yang dilakukan IBM baru-baru ini kepada 250 orang pemimpin bisnis di seluruh dunia juga menegaskan adanya tren ini. Berikut ini adalah beberapa temuan penting dari studi tersebut:

◦ 68 persen dari bisnis yang disurvei sudah berfokus pada aktivitas CSR, dan 54 persen diantaranya percaya bahwa CSR akan memberikan keunggulan bagi mereka.

◦ Meskipun konsumen yang mendorong adanya CSR, namun nyatanya 76 persen dari responden mengaku bahwa mereka tidak memahami apa yang menjadi perhatian CSR konsumen. Bahkan hanya 17 persen yang benar-benar bertanya.

◦ 3/4 responden mengaku bahwa jumlah informasi tentang mereka yang dikumpulkan oleh kelompok advokasi meningkat dalam tiga tahun terakhir.

Menurut George Pohle dan Jeff Hittner dari IBM, terdapat tiga dinamika yang harus dipahami oleh perusahaan dalam keterlibatannya dengan CSR:


Information – From Visibility to Transparency

Supaya terjalin hubungan yang lebih baik dengan konsumen maupun stakeholder, maka perusahaan harus mengadopsi teknologi maupun praktek bisnis yang memungkinkan para stakeholder untuk memperoleh informasi kapanpun dan dimanapun mereka berada, Misalnya, perusahaan perusahaan infrastruktur memungkinkan pelanggan untuk berpindah sumber energi berdasarkan ketersediaan sumber yang paling ramah lingkungan secara real time. Atau telepon seluler yang dapat men-scan bar code produk supaya memunculkan informasi yang diinginkan pengguna, mulai dari bahan-bahan hingga energi yang digunakan untuk membuatnya.

Jika sebelumnya transparansi dan akuntabilitas memang jarang diimplementasikan di masa lalu, namun kini menjadi sebuah tantangan bagi perusahaan yang terlibat dengan banyak pihak. Ini bukan hanya masalah menyediakan informasi lebih banyak, melainkan informasi yang bernar. Perusahaan yang memberikan informasi relevan akan memenangkan kepercayaan dari konsumen, sehingga tercipta platform pertumbuhan yang kuat.

Impact on Business – From Cost t Growth

Perusahaan memandang CSR sebagai biaya izin untuk berbisnis di pasaran. Karena jika mereka gagal memenuhi regulasi lokal maupun global, maka reputasi merek ataupun perusahaan jadi taruhannya. Namun, kini perusahaan mulai memandang CSR sebagai sarana dalam menemukan ide produk baru, diferensiasi, menekan biaya, mempercepat entry pasar, dan menempatkan mereka dalam posisi yang lebih baik dalam talent wars.

CEMEX misalnya, menyediakan diskon bagi pelanggan dengan pendapatan rendah dan membolehkan mereka untuk membayar material secara mingguan. Ini memungkinkan pelanggan untuk mengakses material berkualitas tinggi dengan harga sekitar 2/3nya saja. Nyatanya, in
i justru memperluas pasar dan mendorong penjualan CEMEX. Segmen ini tumbuh 250% per tahunnya.
Perusahaan juga memandang bahwa inisiatif CSR dapat mengurangi struktur biaya secara keseluruhan ataupun meningkatkan produktivitas. Canadian pulp and paper, misalnya, berhasil mengurangi emisinya sebanyak 70% dan energi sebanyak 21% sejak 1990. Pada 2005 dan 2006, perusahaan berhasil menghemat sebanyak $4.4 juta untuk pengurangan konsumsi bahan bakar sebesar 2%.

Relationships - From Containment To Engagement

Salah satu cara untuk memenuhi ekspektasi stakeholder adalah dengan menjalin hubungan secara kontinu. Misalnya, sebuah bisnis global yang berusaha untuk memonitor kondisi kerja dan standar lingkungan melalui supply chain di Asia Tenggara. Kemudian pada saat yang sama, NGO juga berfokus pada meningkatkan HAM dan memastikan bahwa bisnis mematuhi standar lingkungan masyarakat.

Meskipun perusahaan dan NGO kadang menjadi oposisi, namun sesungguhnya melalui kolaborasi mereka sama-sama bisa mencapai tujuannya. Bisnis dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki NGO untuk memonitor, mengedukasi, serta meningkatkan operasi dari supplier. Sehingga perusahaan dapat menekan biaya yang seharusnya terjadi. Sementara itu, NGO juga mengambil manfaat karena mereka memperoleh akses serta memperoleh hasil lebih mudah.

Misalnya, Marks & Spencer, setelah serangkaian skandal makanan di Inggris yang membuat konsumen skeptis, mereka meluncurkan kampanye “Behind The Label” yang memberikan edukasi kepada 16 juta pelanggan mengenai semua yang dilakukan perusahaan berkaitan dengan isu lingkungan dan sosial. M&S juga bekerjasama dengan NGO Oxfam untuk mengembangkan program dimana pelanggan bisa mendonasikan pakaiannya ke toko amal Oxfam serta memperoleh diskon untuk membeli pakaian baru di M&S. Mereka juga bekerjasama dengan para supplier untuk meningkatkan transparansi, dimana daging yang digunakan bisa dilacak langsung kepada sapi mana yang digunakan. Begitu pula dengan pakaian. Hasilnya, M&S berhasil memperbarui mereknya lagi, dengan pendapatan menguat 10% dan laba naik 22% pada 2006 hingga 2007.





































Sumber Bacaan :

Rinella Putri, 2008. Strategi CSR Juga Mendorong Growth.
http://vibiznews.com/journal.php?id=104&page=str_mgt
http://mm-unja.blogspot.com/2009/07/contoh-perusahaan-yang-menerapkan-csr.html


Selasa, 11 Oktober 2011

Teori Etika Bisnis


Apa yang di maksud dengan?

Teori Deontologi
Teori ini kebalikan dari teori kebalikan dari teori utilitarisme, teori ini melepaskan moralitas dari konsekuensi perbuatan (Prof. Dr. Kees Bertens, MSC).
Contoh :
Kita tidak boleh berdusta atau mencuri untuk membantu orang lain dan dengan itu berbuat baiik kepadanya. Mencuri dan berdusta itu tidak boleh . kewajiban deontologi tidak bisa ditawar tawar.
Teori Hak
Teori ini adalah pendekatan yang paling banyak  dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku (Prof. Dr. Kees Bertens, MSC).
Contoh :
Karyawan wanita mempunyai hak untuk diperlakukan dengan karyawan pria misalnya, mendapatkan gaji yang sama apabila mendapatkan prestasi kerjanya yang sama pula. Karyawan wanita berhak ditempt kerja tidak dilecehkan oleh rekan pria. Dengan demikian saat ini semakin banyak topik etika bisnis didekati dari segi hak.
Teori keutamaan
Teori ini memandang sikap atau akhlak sesorang (Prof. Dr. Kees Bertens, MSC).
Contoh :
Merupakan suatu keutamaan yang membuat seseorang mengambil keputusan yang tepat disetiap situasi. Dalam hidup ini kita harus memiliki keutamaan karena hidup yang baik menurut keutamaan adalah hidup menurut keutamaan.
Teori Utilitarisme
Menurut teori ini suatu perbuatan adalh baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
Contoh :
Mengapa melestarikan lingkungan hidup? Teori ini menjawab karena hal itu membawa manfaat paling besar bagi umat manusia sebagi keseluruhan, termsuk juga generasi sesudah kita. Kita tentu bisa meraih banyak manfaat dengan menguras kekayaan alam dengan melalui teknologi dan industri tapi dengan demikian kita ,merusak dan merugikan anak cucu kita. Karena itu menurut utilitarisme upaya pembangunan moral menjadi tanggung jawab kita.















Sumber : www.wikipedia.com,

Pengantar Etika Bisnis

 Oleh Prof. Dr. Kees Bertens, MSC.











Minggu, 02 Oktober 2011

Iklan Google Chrome

Iklan GOOGLE CHROME : Dear Sophie

“Jadikan internet seluas kreasimu”

   Saat ini orang – orang telah banyak mengetahui internet, tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak- anak. Pemakaian internet ini terkadang bisa memberikan dampak yang positif tetapi juga bisa memberikan dampak yang negative. Iklan ini salah satu iklan google dengan produknya google chrome yang bertemakan “Dear Sophie”. Iklan ini sangat simple dengan memanfaatkan tekhnologi internet orang bisa membuat sesuatu bahkan yang berarti sangat besar. Internet dengan segala kelebihannya bisa bermanfaat yang positif dan memberikan inspirasi bagi orang – orang yang membacanya.

   Mungkin kalau kita melihat iklan ini kita akan berpikir sesuatu yang mustahil dan menimbulkan pertanyaan Bagaimana jaringan internet bisa memberikan manfaat yang sangat positif pada iklan ini. Menurut saya mungkin, karena dengan banyaknya pengetahuan akan internet sekarang ini memberikan orang – orang fasilitas untuk berinovasi dalam berinternet. 

   Google memberikan suatu wadah dalam dunia internet untuk menjelajah, dan berkreasi didalamnya yang bernama “Google Chrome”. Satu wadah(browser) yang bisa mengakses semua jejaring social didalamnya. Salah satu iklannya ini memberikan suatu ide segar yang didalamnya.

   Diceritakan bagaimana seorang ayah yang ingin membuat buku harian online dengan menggunakan google chrome salah satu produk google, untuk menceritakan perjalanan hidup buah hatinya, dari waktu lahir hingga nantinya akan menjadi dewasa. Suatu perjalanan yang tidak singkat tapi terasa begitu singkat, banyak kenangan indah maupun sedih yang terjadi dan menjadi isi daripada iklan ini. Yang pada akhirnya  netter ini pun akan berbagi cerita kepada anaknya ini kelak. Suatu ide yang fresh tetapi juga agak mengharukan, karena memuat kenangan  didalamnya. salah satu juga yang menjadikan iklan ini unik menurut saya disini, didalam iklan ini yang berperan untuk membuat buku harian online adalah ayah atau suami yang nobenenya seorang yang sibuk karena mencari nafkah dan masih menyempatkan untuk membuat buku harian online ini secara kreatif, sungguh ayah yang sangat baik. Iklan ini juga memperlihatkan berbagai fitur dalam pembuatan buku harian online seperti fitur yang ada pada browser Email (Gmail), Video (Youtube), Blog (Blogger), Photo ( Picasa), Microblog (Buzz), dll didalam satu browser yang sama yaitu Google Chrome dan dengan menggunakan satu account yang sama.

   Tidak hanya itu dalam video yang berdurasi 1 menit 32 detik ini banyak juga yang berkomentar bahwa iklan ini sangat menyentuh dan tak jarang juga sampai meneteskan air mata. Sebuah konsep iklan yang bagus dari google untuk menarik minat orang – orang menggunakan produk dari google ini. Iklan ini hanyalah salah satu contoh pengunaan internet masih banyak lagi lainnya cara atau inovasi yang bisa diberikan dalam penggunaan internet ini.

   Iklan ini tidak melangar norma yang saya anut karena didalam iklan ini tidak ada unsur asusila, kekerasan dsb. Begitu juga dengan nilai yang saya anut karena didalam iklan ini ada begitu banyak keindahan yang dapat saya lihat dan menjadikan inspirasi bagi saya.
Semoga juga tulisan saya ini bermanfaat bagi para pembaca agar dapat terus beinovasi dan kreatif dalam menggunakan teknologi yang ada, karena internet apabila digunakan secara baik bisa memberikan dampak yang baik juga dan tidak merugikan orang lain. Terima kasih

   Berikut iklan Google Chrome : Dear Sophie.





Untuk mengetahui mengenai Undang - Undang Periklanan dapat dilihat disni
http://www.scribd.com/doc/39584757/UU-Periklanan-NOMOR-20-PERlM-KOMINF015-2008-NOMOR-PB-32-PW-204-MKP-2008






Sumber : www.google.com
www.youtube.com